SIAGA 4.0
(Search,
Innovation, Analyse, Growth, Adaptation)
Cogito ergo sum
- “aku berfikir maka aku ada” (Descartes). Sebuah ungkapan yang diutarakan oleh
seorang tokoh filsafat menggugah diriku untuk memaknai buah-buah pemikiran
menjadikan suatu karya. Melalui sebuah karya kita dapat meningkatkan eksistensi
sebagai manusia dengan menggunakan potensi berfikir secara lebih maksimal. Aku
gemar membaca hasil karya dalam bentuk tulisan dan gambar di media sosial.
Jenis karyanya seperti puisi dan sajak disertai oleh gambar yang mencirikan
nuansa dari karya sastra tersebut. Selain membaca, aku pun juga senang
mengunggah hasil pemikiranku sendiri dalam bentuk puisi melalui akun sosial
media Instagram. Siapa sangka, berawal dari membuka explore page pada Instagram, aku dipertemukan oleh kegiatan Ritech
Expo. Ibu jariku terhenti menggeser foto selanjutnya, karena mataku fokus
tertuju pada tulisan Ritech Expo. “Wah, dilihat dari nama kegiatannya,
sepertinya keren nih” bisik ku dalam hati. Hal yang menarik dalam gambar
tersebut adalah nuansa poster dan aneka kegiatannya.
Selanjutnya
aku membuka website yang tertera pada
gambar. Informasi yang disugguhkan pada website
sangat lengkap yaitu menjelaskan profil beserta latar belakang kegiatan, tujuan
kegiatan, dan penjelasan mengenai jenis kegiatan apa yang diadakan. Ritech Expo
mengadakan pameran yang menurutku sangat istimewa, kaya akan ilmu, beragam
informasi edukatif, inspiratif, dan tentunya sangat bermanfaat untuk berbagai
kalangan. Pameran tersebut menyajikan berbagai hasil riset dan inovasi di
bidang teknologi oleh para inovator yang keseluruhannya merupakan karya dari
anak Bangsa Indonesia. Berbagai lomba juga diadakan seperti
lomba foto, robotik, video, e-sport,
menggambar, dan menulis. Aku langsung tertarik untuk mengikuti lomba menulis,
sekaligus belajar mengenai tema yang digusung “IPTEK dan INOVASI dalam Industri
Kreatif di Era Revolusi Industri 4.0”.
Pada
hari Minggu, 25 Agustus 2019 aku datang mengunjungi Ritech Expo dengan penuh
antusias. Hari itu diadakannya workshop
oleh tatkala.co sekaligus technical
meeting pelaksaan lomba menulis. Setiap booth
aku amati untuk mencari tulisan tatkala.co. Aku bertanya kepada beberapa
penjaga booth, dimana lokasi booth tatkala.co. Namun tak ada
seorangpun penjaga booth yang
mengetahui secara pasti. Ada yang mengatakan lurus kearah selatan, ada juga
yang mengatakan tempatnya di jejeran booth
yang berada pada bagian timur. Aku lalu hanya fokus mengikuti intuisiku ke arah
manakah kedua kakiku berlabuh. Akhirnya sampai juga di lokasi booth tujuanku yang terletak paling
ujung pada bagian barat. Setelah workshop
usai, diriku menjadi semakin semangat untuk menyusuri booth, menggali informasi, dan mencoba berbagai teknologi canggih
yang merupakan karya anak Bangsa Indonesia.
Selanjutnya
langkah kakiku menuju ke arah booth Institut
Teknologi 10 Nopember. Sambutan ramah diberikan oleh para mahasiswa dan
mahasiswi yang menjelaskan karya tersebut. Pada booth ITS, aku mencoba 3D Virtual E-Museum (Interaksi pada museum
virtual menggunakan pengindera tangan dan penyajian stereoscopic 3D). Disana
juga terdapat display robot yang
diberikan nama Tim Vi-Rose (kategori robot seni tari indonesia) dan Tim Ichiro
(kategori robot sepakbola humanoid). Aditya Tama, S.Hum sebagai Humas dalam
kegiatan ini menjelaskan bahwa tim robot yang dipajang tersebut telah meraih kejuaraan
di ajang nasional maupun internasional. Tak melewatkan sesi foto di booth tersebut, kemudian diunggah pada instastory sebagai persyaratan untuk
mendapatkan sebuah goodie bag yang
didalamnya terdapat perlengkapan alat tulis.
Terdengar
suara sorakan dan riak tawa dari beberapa pengunjung membuat mataku tertarik
untuk melirik ke arah sumber suara. Ternyata booth dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat sedang mengadakan kuis. Hal tersebut membuat aku
menjadi penasaran, kemudian masuk
ke dalam kerumunan dan berada pada barisan paling pertama. Bapak yang
memberikan pertanyaan kuis lalu menyebutku “Wah, mbak ini terlihat semangat
sekali, mau jawab pertanyaan ya mbak?” aku langsung menjawab sambil tersenyum,
“Ya, tentu Bapak” yang lain menoleh ke hadapanku. Lucunya sudah terlewat tiga
pertanyaan, namun satu pertanyaanpun belum bisa aku jawab. Orang-orang disekitarku sibuk
dengan gadget masing-masing untuk membuka
internet. Ternyata memang diperbolehkan mencari jawaban kuis melalui media internet. Aku dengan segera membuka google dan
membaca-baca seputar topik yang menyangkut pertanyaan mengenai RISHA (Rumah Instan,
Sederhana, Sehat). Tepat sekali pertanyaan kuis selanjutnya sesuai dengan halaman internet yang sudah terbaca. Spontan diriku mengangkat tangan dan mendapatkan kesempatan
menjawab. Beruntungnya jawabanku benar, sehingga mendapatkan hadiah satu buah flashdisk.
Tidak terhenti pada booth itu saja, aku berkelana ke booth-booth lainnya mencari hal baru yang bisa aku coba. Selanjutnya
aku mencoba sepeda listrik karya mahasiswa Universitas Pendidikan Ganesha,
mengitari jalan pada seputaran booth
Ritech Expo. Kemudian aku berkunjung booth BPOM dan mengikuti kuis online. Jawabanku kebetulan benar semua
karena jawaban semua pertanyaannya ada di brosur yang diberikan oleh staff BPOM yang menjaga booth. Sehingga dengan senang hati aku
mendapatkan sovenir berupa pulpen, stabilo, goodie
bag, dan tumbler. Hal yang
mendasari aku datang ke pameran adalah dengan tujuan untuk menjawab rasa
penasaran serta menggali wawasan baru dan mempersiapkan diri terkait hal apa
saja yang harus dipersiapkan untuk menghadapi Revolusi Industri 4.0.
Hari berikutnya aku kembali datang mengunjungi
pameran pada hari Selasa, 27 Agustus 2019. Suasana siang yang begitu hangat
membuat diri ini menjadi semakin semangat mengunjungi pameran. Aku mulai mencari
sasaran staff yang tepat untuk aku
berikan pertanyaan mengenai Revolusi Industri 4.0. Booth yang aku kunjungi adalah booth
Kementerian Perindustrian Republik Indonesia. Bapak Azhar yang merupakan staff bagian BISBY (Balai Riset dan
Standardiasi Industri Surabaya) menjelaskan bahwa pentingnya berinovasi ke arah
teknologi pada Revolusi Industri 4.0 karena dapat meningkatkan efisiensi berbagai
bidang industri. Selain hal itu, Sumber Daya Manusia (SDM) dapat melakukan
pekerjaan yang lebih urgent serta
lebih memaksimalkan pekerjaan yang membutuhkan kreativitas dibandingkan pekerjaan hal-hal kecil yang sebenarnya dapat dibantu
oleh alat/teknologi.
Berdasarkan infromasi yang didapatkan melalui
kegiatan pameran Ritech Expo, terlintas sebuah pemikiran agar masyarakat Indonesia
memiliki kesiapan menghadapi Revolusi Industri 4.0 dengan melakukan SIAGA 4.0. Menurut
KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), siaga memiliki arti siap sedia dalam
menghadapi situasi tertentu. Adapun arti SIAGA yang muncul dalam pemikiranku
adalah singkatan dari Search, Innovation,
Analyse, Growth, Adaptation yang dapat dijelaskan sebagai berikut. Search (mencari) penjelasannya yaitu dalam
menghadapi Revolusi Industri 4.0 sudah seharusnya kita sebagai sumber daya
manusia memanfaatkan sumber daya informasi melalui berbagai media untuk
meningkatkan kualitas pada diri. Perlunya SDM belajar banyak hal dengan sudut
pandang yang baru. Etos inilah yang perlu dipupuk agar mampu menghadapi
perkembangan zaman.
Innovation (inovasi)
memiliki pengertian bahwa pentingnya SDM berfikir kreatif dan berinovasi sesuai
potensi yang dimiliki. Pada Revolusi Industri 4.0 akan memaksimalkan teknologi,sehingga
SDM juga harus meningkatkan keberanian dalam meningkatkan kemampuan diri dan
merealisasikan teori yang sudah dipelajari. Dengan demikian kemampuan berfikir
SDM akan seimbang dengan teknologi yang dikembangkan dan mampu meningkatkan
daya saing. Selanjutnya penjelasan mengenai Analyse
(analisis) adalah Sumber Daya Manusia sebaiknya tetap menganalisis hal-hal
apa saja yang memiliki pengaruh besar dalam perkembangan Industri 4.0. Metode
perencanaan strategis analisis SWOT sangat diperlukan dalam pengembangan ide,
diantaranya mengevaluasi kekuatan (strengths),
kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats). Penjelasan berikutnya Growth (bertumbuh) yang artinya Sumber
Daya Manusia sudah seharusnya memiliki tekad kuat dalam bertumbuh dan berani
untuk menghadapi tantangan yang ada pada Revolusi Industri 4.0. Tantangan sudah
pasti ada, namun hal itulah yang membuat diri menjadi semakin bertumbuh.
Penjelasan
dari kata terakhir yaitu Adaptation (adaptasi)
memiliki pengertian bahwa ketika ancaman datang, manusia sebagai makhluk yang
kreatif seharusnya menyadari bahwa dirinya akan mampu beradaptasi. Hal itu
dikarenakan manusia merupakan spesies yang paling adaptif terhadap berbagai
situasi. Sehingga Industri 4.0 akan menjadi tantangan baru yang siap ataupun
tidak siap harus dihadapi oleh seluruh tenaga kerja Bangsa Indonesia.
Dinamika perekonomian yang
semulanya tersentralisasi oleh manusia sebagai subjek dalam pertumbuhan perekonomian
kemudian perlahan tergeser tergantikan oleh digitalisasi
teknologi untuk pergerakan kemajuan perekonomian. Diharapkan melalui SIAGA 4.0
dapat menjadi panduan masyarakat Indonesia dalam meningkatkan kesiapan menghadapi
era revolusi industri dan menghadapi berbagai tantangan yang muncul.